Senin, 16 Juli 2012

Adakalanya sakit itu Nikmat


Benar pendapat orang yang mengatakan bahwa kesehatan itu  mahal harganya, bukan lagi disebut mahal tapi tidak ternilai harganya. Oleh karena itu banyak orang sangat intensif  dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. Pada zaman sekarang ini banyak sekali muncul penyakit-penyakit aneh yang mulai mengancam kehidupan manusia, serta banyak juga cara pengobatannya, dari mulai yang sangat modern sampai yang tradisional. Faktanya, orang akan melakukan apa saja untuk kesehatan karena tidak dapat kita pungkiri kalau memang kesehatan itu penting.

Sama halnya dengan penyakit, penyakit juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia bahkan mahkluk hidup di dunia ini. Semua orang pasti pernah merasakan sakit. Dari mulai yang ringan seperti sakit gigi sampai yang berat seperti kanker. Pada hakikatnya semua penyakit merupakan cobaan dari Allah SWT untuk mengukur sejauh mana kadar keimanan kita. Tapi kebanyakan orang selalu mengeluh, padahal nikmat lapang dan sehat yang Allah berikan lebih banyak dari pada sakitnya. Mereka yang kurang bersyukur ini malah lari dari Allah dan menganggap bahwa Allah tidak adil terhadap dirinya. Dia merasa pesimis dan mencari pelindung selain Allah.
 Inilah fenomena yang terjadi pada masyarakat kita dewasa ini, orang mencari cara alternatif dalam hal pengobatan. Hal ini tidak menjadi masalah seandainya orang tidak berlebihan dalam mengartikan kata alternatif. Alternatif sekarang ini sudah diboncengi dengan praktik syirik, orang percaya kepada sebuah batu yang disinyalir dapat menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan meminum air bekas batu itu atau hanya dengan mengusapkan batu tersebut pada bagian yang sakit, seandainya pun hal ini dapat menyembuhkan penyakit, pastilah kesembuhan ini berasal dari Allah bukan dari batu tersebut. Tapi kenyataan dimasyarakat kita yang minim agama mereka berduyun-duyun datang untuk meminta kesembuhan pada batu itu bukan pada pencipta batu itu, dengan kata lain mereka telah menTuhankan sebuah batu, sungguh ini suatu tanda kemerosotan aqidah, naudzubillah.

                        Lain lagi dengan sebagian orang yang menganggap bahwa sakit itu adalah sebagai nikmat yang Allah berikan kepada hambaNya yang Dia cintai. Dia merasa diperhatikan Allah karena diberi cobaan berupa sakit. Dia dengan sabar menerima cobaan ini, membesarkan hati, lebih mendekatkan diri kepada Rabbnya dan selalu optimis dengan pertolongan Allah. Orang seperti inilah yang dapat mengerti dan merasakan bahwa adakalanya sakit itu nikmat, karena dia memandang penyakit bukan sebagai musibah melainkan bukti cinta dari Penciptanya. Lihatlah cerita nabi Ayyub as, beliau merupakan seorang nabi yang di uji oleh Allah dengan penyakit kulit yang konon katanya sangat menjijikkan sehingga harta bendanya habis. Tetapi hal ini tidak menghalangi nabi Ayyub untuk tetap beribadah kepada Allah, malah dengan penyakit ini bertambah keimanannya dan bertambah khusyu’ ibadahnya. Tidak seperti kita, banyak dari kita diberi kelapangan waktu, nikmat sehat dan rizqi yang melimpah, tapi kita lalai dengan kodrat kita sebagai makhluk yang diciptakan yang seharusnya tunduk kepada Penciptanya.
                        Jadi sekarang cobalah berfikir secara bijaksana dalam menghadapi dan menanggapi  setiap cobaan yang terjadi dalam hidup kita, bahwa tidak selamanya dalam setiap cobaan itu musibah, tapi lihatlah dari sisi lainnya, percaya atau tidak bahkan adakalanya dalam sakit itupun terkandung nikmat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar