Benar pendapat
orang yang mengatakan bahwa kesehatan itu
mahal harganya, bukan lagi disebut mahal tapi tidak ternilai harganya. Oleh
karena itu banyak orang sangat intensif
dalam menjaga kesehatan diri dan lingkungannya. Pada zaman sekarang ini
banyak sekali muncul penyakit-penyakit aneh yang mulai mengancam kehidupan
manusia, serta banyak juga cara pengobatannya, dari mulai yang sangat modern
sampai yang tradisional. Faktanya, orang akan melakukan apa saja untuk kesehatan
karena tidak dapat kita pungkiri kalau memang kesehatan itu penting.
Sama halnya dengan penyakit, penyakit juga merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan manusia bahkan mahkluk hidup di dunia ini. Semua
orang pasti pernah merasakan sakit. Dari mulai yang ringan seperti sakit gigi
sampai yang berat seperti kanker. Pada hakikatnya semua penyakit merupakan
cobaan dari Allah SWT untuk mengukur sejauh mana kadar keimanan kita. Tapi
kebanyakan orang selalu mengeluh, padahal nikmat lapang dan sehat yang Allah
berikan lebih banyak dari pada sakitnya. Mereka yang kurang bersyukur ini malah
lari dari Allah dan menganggap bahwa Allah tidak adil terhadap dirinya. Dia
merasa pesimis dan mencari pelindung selain Allah.
Inilah fenomena yang terjadi pada
masyarakat kita dewasa ini, orang mencari cara alternatif dalam hal pengobatan.
Hal ini tidak menjadi masalah seandainya orang tidak berlebihan dalam
mengartikan kata alternatif.
Alternatif sekarang ini sudah diboncengi
dengan praktik syirik, orang percaya kepada sebuah batu yang disinyalir dapat
menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan meminum air bekas batu itu atau
hanya dengan mengusapkan batu tersebut pada bagian yang sakit, seandainya pun
hal ini dapat menyembuhkan penyakit, pastilah kesembuhan ini berasal dari Allah
bukan dari batu tersebut. Tapi kenyataan dimasyarakat kita yang minim agama
mereka berduyun-duyun datang untuk meminta kesembuhan pada batu itu bukan pada
pencipta batu itu, dengan kata lain mereka telah menTuhankan sebuah batu,
sungguh ini suatu tanda kemerosotan aqidah, naudzubillah.
Lain lagi dengan
sebagian orang yang menganggap bahwa sakit itu adalah sebagai nikmat yang Allah
berikan kepada hambaNya yang Dia cintai. Dia merasa diperhatikan Allah karena
diberi cobaan berupa sakit. Dia dengan sabar menerima cobaan ini, membesarkan
hati, lebih mendekatkan diri kepada Rabbnya dan selalu optimis dengan
pertolongan Allah. Orang seperti inilah yang dapat mengerti dan merasakan bahwa
adakalanya sakit itu nikmat, karena dia memandang penyakit bukan sebagai musibah
melainkan bukti cinta dari Penciptanya. Lihatlah cerita nabi Ayyub as, beliau
merupakan seorang nabi yang di uji oleh Allah dengan penyakit kulit yang konon
katanya sangat menjijikkan sehingga harta bendanya habis. Tetapi hal ini tidak menghalangi
nabi Ayyub untuk tetap beribadah kepada Allah, malah dengan penyakit ini
bertambah keimanannya dan bertambah khusyu’ ibadahnya. Tidak seperti kita,
banyak dari kita diberi kelapangan waktu, nikmat sehat dan rizqi yang melimpah,
tapi kita lalai dengan kodrat kita sebagai makhluk yang diciptakan yang
seharusnya tunduk kepada Penciptanya.
Jadi sekarang cobalah
berfikir secara bijaksana dalam menghadapi dan menanggapi setiap cobaan yang terjadi dalam hidup kita,
bahwa tidak selamanya dalam setiap cobaan itu musibah, tapi lihatlah dari sisi
lainnya, percaya atau tidak bahkan adakalanya dalam sakit itupun terkandung
nikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar